Sunday, September 2nd, 2012
Takengon | Lintas Gayo – Sungguh sangat disayangkan,
sebuah monumen yang menjadi sejarah mengudaranya Radio Rimba Raya yang
terletak di kampung Rime Raya Kecamatan Pintu Rime Gayo Kebupaten Bener
Meriah di coret-coret oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Ikmal Gopi, sang sutradara film
dokumenter sejarah perjuangan Radio Rimba Raya (RRR) ditemani saksi
hidup bagaimana radio itu mengudara Reje Mude Tukiran aman Jus, terlihat
galau saat berkunjung ke monumen bersejarah bagi bangsa Indonesia
tersebut, Sabtu 1 September 2012.
“Sedih saya melihat monumen ini jadi
tempat ajang melukis oleh tangan-tangan jahil orang yang tidak
bertanggung jawab”, kata Ikmal.
Seharusnya, tambah Ikmal tugu bersejarah
itu dirawat dan ditata dengan rapi dan bersih sehingga bisa menjadi
salah satu tujuan wisata di Kabupaten Bener Meriah.
“Jangankan di jadikan sebagai objek
wisata, petunjuk arah dari jalan Takengon-Bireun pun tak ada, sehingga
kebanyakan orang yang berkunjung pasti tidak mengetahui tempat pasti
dimana tugu RRR itu, ditambah dengan kondisi bangunan yang
dicoret-coret, maka akan menambah kekotoran dari monumen bersejarah
itu”, ujar Ikmal miris.
Sementara itu, juru kunci dari monumen
bersejarah RRR, Ancah yang selama ini menjaga dan membersihkan monumen
mengatakan, bahwa dirinya dan satu orang rekannya yang menjaga tugu RRR
tak bisa membendung aksi coret-coretan yang dilakukan kebanyakan oleh
para siswa yang berkunjung kesini.
“Saya tak mampu membendungnya, jika saya lihat mereka mencoretnya pasti saya tegur”, kata Ancah.
Aman Jus sendiri mengomentari, bahwa kesadaran masyarakat terutama anak-anak remaja saat ini sungguh sangat memprihatinkan.
“Mereka tak pernah memahami makna
sejarah dari tugu ini, perannya sangat besar mengantarkan republik ini
mempertahankan kemerdekaannya, jika radio ini tidak ada Indonesia hingga
saat ini mungkin belum merdeka”, tegas Aman Jus. (Darmawan Masri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar