Jumat, 28 Oktober 2011

Lagi, Film RRR Finalis di SBM International Golden Lens Documentary Festival


Fri, 28 Oct 2011

Jakarta | Lintas Gayo – Film documenter sejarah perjuangan Radio Rimba Raya karya sutradara Ikmal Gopi kembali berhasil lolos sebagai salah satu dari 10 film terbaik kategori peserta umum dan berhak ikut serta di ajang The 1st SBM International Golden Lens Documentary Festival yang akan berlangsung dari 15 hingga 19 November 2011 mendatang di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta.

Seperti dirilis di website www.goldenlens.broadcast-edu.or.id, film yang masuk seleksi SBM Golden Lens tersebut akan diputar bersamaan dengan beberapa film terbaik Amsterdam International Documentary Film Festival (IDFA) 2010 dan 2011.

Pada tanggal 19, pengumuman 1 pemenang kategori UMUM dan 1 untuk PELAJAR akan dilakukan. Position among the Stars terpilih sebagai film penutup SBM Golden Lens Awards. Film karya Leonard Retel Helmrich ini memenangkan IDFA 2010, ‘Special Juri Award’ Sundance 2011, dan nominasi Oscar 2012.

SBM Golden Lens MASTER CLASS 2011 “How to get funding for your Documentary” akan dibawakan oleh Hans Treffers. Seminar sehari penuh yang dipersembahkan oleh Idfa dan Erasmus Huis Jakarta hanya untuk 10 peserta pilihan dari Umum dan 10 lainnya dari pelajar, yang telah mengirimkan logline serta synopsis film yang akan dibuat kepada panitia. Khusus nominator, pelatihan camera akan diberikan selama 1 minggu intensif, di School for Broadcast Media (SBM).

SBM’s Camerawork Training. Para nominator Open dan Student akan diberi kesempatan untuk mengasah kembali kemampuan mereka memahami penceritaan dengan gambar bergerak. Erik Lofting dari SBM akan membawakan pelatihan ini. Peserta akan memahami kekurangan serta kelebihan dari karya yang dilombakan dan dapat memperbaikinya untuk karya-karya berikutnya.

Ikmal Harap Pemerintah Buka Mata

Menanggapi film documenter Radio Rimba Raya terpilih sebagai 10 film terbaik versi SBM International Golden Lens tersebut, Ikmal Gopi yang baru saja tiba di Jakarta setelah beberapa waktu berada di Takengon Aceh Tengah mengaku sangat gembira sekaligus bersedih.

“Saya gembira bukan karena film itu karya saya, akan tetapi dengan terpilihnya film tersebut artinya dewan juri telah menerima informasi keberadaan atau peran besar Radio Rimba Raya dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI,” ujar Ikmal.

Ikmal berharap dengan terpilihnya film tersebut dapat lebih membuka mata pemerintah dari pusat hingga daerah akan pentingnya peran RRR itu.

“Semoga mata pemerintah terutama di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dapat terbuka dan mau memposisikan diri digaris terdepan dalam memperjuangkan diperolehnya pengakuan eksistensi RRR dalam kiprahnya mempertahankan RI ini,” pungkas Ikmal seraya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepadanya baik dalam proses produksi film tersebut maupun pasca produksinya.

10 Dokumenter Kategori UMUM Terpilih (OPEN Short-listed). Sesuai abjad:

  • Biarkan Kami Memilih (Chosen Language), 23:35 menit, Nina Grafina Sirait, Bogor
  • Dongeng Ajaib (Magical Story), 17:42 menit, Budiyanto and Elsha Parawira Putry, Jakarta
  • Goa Pawon: The Beginning, 09:55 menit, Iqbal Firmansyah and Susilo Meisyarjo, Tangerang
  • Kereta Cinta – The Cleaning Service, 29:20 menit, Pir Owners, Jakarta
  • Menjemput Ilmu Dalam Sarang Peluru (Pick Up the Schience in the Next Bullet), 13:24 menit, Novin farid Styo Wibowo and Jamaluddin Phonna, Aceh
  • Petrasalira (Edelweiss), 15:58 menit, Bhekti Setyowibowo, Malang
  • Rumah Multatuili (House of Multatuli), 30:00 menit, Sapto Agus Irawan, Depok
  • Radio Rimba Raya (The Great Jungle Radio), 80:15 menit, Ikmal Gopi, Jakarta
  • Sang Ahmad (The Ahmad), 17:58 menit, Kartika Dian Fransiska, Jakarta
  • Tinggal Sandiwara (The Last Theatre), 14:01 menit, Esa Hari Akbar, Bandung

10 Kategori UMUM Terpilih (STUDENT Short-listed), sesuai abjad:

  • HIDUPNYA BOCAH ONDEL-ONDEL (The Life of Ondel-Ondel Kids), 13:22, Mega F Yohana (Universitas Mercu Buana, Jakarta)
  • KI DJOKO PEKIK – Pelukis Yang Tertindas (Ki Djoko Pekik), 14:27, Rasina Oktaviani (Institut Teknologi Bandung)
  • K-ZERO (K-zero), 06:17, Ardy (Universitas Tarumanagara, Jakarta)
  • MERANGKUM JAKARTA (A Journey through Jakarta), 14:55, Febian Nurrahman Saktinegara (Institut Teknologi Bandung)
  • MENUAI ANGIN, MENABUR MAUT (Reaping The Wind, Sowing Death), 28:01, Johannes Gunawan Saragih (Universitas Tarumanagara, Jakarta)
  • MENUNGGU WAKTU (Waiting That the Time Goes By), 11:12, Rani Ravenina and Nina Martin (Braunschweigh University of Art, Germany)
  • SHEER (Sheer), 19:31, Idola Putri (Institut Managemen Telkom, Bandung)
  • SERPIHAN ASA DI KALDERA IJEN (Sulfur Mining on Kaldera Ijen), 23:45, Amin S Wardoyo (Bina Sarana Informatika, Jakarta)
  • SOP BUNTUT (Oxtail Soup), 14:03, Deden Ramadanin (University of Indonesia, Depok)
  • SUKERTA LEMBAH DIENG (Sukerta of Dieng Valley), 21:37, Gilang Akbar Noviansyah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

(Kha A Zaghlul)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar