Selasa, 18 Oktober 2011

Elemen Sipil Kota Juang Apresiasi Film Radio Rimba Raya


Bireuen | Lintas Gayo – Setelah diundang masyarakat Kota Juang Bireuen melalui Pemkab setempat, akhirnya film documenter sejarah perjuangan Radio Rimba Raya (RRR) di putar di halaman Meuligo Bupati, Sabtu (15/10/2011) malam.

Dalam acara nonton bareng ini dihadiri oleh para pejabat teras dilingkungan Pemkab Bireuen, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan wartawan.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bireuen, Ir. Lazuardi, MT. Dalam sambutannya, Lazuardi menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada sutradara film RRR, Ikmal Gapi yang telah bersusah payah mengumpulkan bukti dan mencari saksi sejarah dan akhirnya menyempatkan hadir ke Kota Juang ini. Dia juga meminta ma’af kepada Ikmal atas ketidakhadiran Bupati Bireuen Nurdin Abdurrahman, karena sedang berada diluar daerah mengikuti Lemhannas.

Amatan Lintas Gayo para penonton sangat antusias dan merspon positif pemutaran film tersebut. Dari detik pertama hingga akhir pemutaran film ini diamati secara serius, sesekali terdengar tawa dari para penonton ketika menyaksikan sosok humoris yang menjadi saksi sejarah bagaimana Radio Rimba Raya mengudara, Reje Mude Tukiran alias Aman Jus.

Setelah film itu selesai diputar, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Bireuen, Adi Juli.

Sesi tanya jawab diwarnai beberapa kritikan dan saran yang positif dari sejumlah elemen masyarakat kota Bireuen.

Dan kesemuanya memberikan apresiasi kepada Ikmal Bruce Gopi karena telah berbuat dengan karya sebuah film dalam upaya mengembalikan sejarah Aceh yang mulai tercecer.

Seperti yang diungkapkan Afif Daud, salah seorang tokoh Bireuen yang selama ini berdomisili di Jakarta menyampaikan rasa terima kasih kepada Ikmal yang telah bersusah payah mengorbankan waktu, tenaga dan uang demi mengumpulkan dokumen sejarah yang hilang.

“Saya sangat apresiatif apa yang telah dibuat anak muda seperti Ikmal ini, walaupun dalam film tersebut masih terdapat sedikit kekurangannya, tapi yang terpenting adalah sejarah Radio Rimba Raya itu sangat besar peranannya sebagai salah satu tonggak mempertahankan kemerdekaan Republik ini”, kata Afif Daud.

Ikmal Gopi yang menjawab pertanyaan dan saran tersebut menerima dengan positif masukan dari para tokoh masyarakat itu dan mengatakan bahwa dirinya memulai membuat film ini karena keingintahuan tentang kebenaran sejarah Radio Rimba Raya tersebut dengan mengumpulkan data-data yang dihimpun dari sejumlah nara sumber yang berkompeten tentang sejarah radio ini.

Ikmal juga mengaku kekurangan data yang mengakibatkan Ikmal harus mencari data yang relative rumit dari beberapa tokoh sumber yang dijumpai Ikmal.

Ikmal berharap semoga dengan pemutaran RRR ini menjadi jembatan silaturahmi antara ketiga kabupaten Takengen, Bener Meriah dan Bireuen. (Wein Mutuah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar