Senin, 21 Maret 2011

Film Radio Rimba Raya Luruskan Sejarah Aceh

Sun, Mar 20th 2011, 08:52
Aceh Tengah

TAKENGON - Produser dan sutradara film yang menggarap film dokumenter Radio Perjuangan Rimba Raya, Ikmal Gopi mengatakan, pembuatan film dokumenter tersebut untuk meluruskan sejarah Aceh tentang peran Radio Perjuangan Rimba Raya dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Katanya, selama ini pemerintah dan masyarakat Aceh belum tahu tentang kiprah Radio Perjuangan Rimba Raya dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari agresi penjajahan Belanda I dan II. Untuk itu, film dokumenter ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang netral dan berimbang tentang peran radio perjuangan tersebut.

Hal itu dikatakan Sutradara Film Dokumenter Radio Perjuangan Rimba Raya, Ikmal Gopi di sela-sela pemuran film Radio Rimba Raya, Sabtu (19/3) di Gedung Gentala Takengon. Ia mengatakan, film dokumenter Radio Rimba Raya menceritakan tentang sejarah perjuangan radio tersebut saat pejuang dan pemerintah RI sedang digempur habis-habisan oleh Belanda pada agresi kedua tahun akhir 1948 dan 1949.

Saat Belanda sedang gencar-gencarnya melancarkan propaganda tentang kekalahan pejuang-pejuang Indonesia dan Belanda mengatakan, Indonesia tidak ada lagi, saat itu, pejuang-pejuang kemerdekaan RI mengumandangkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada dan tidak takluk kepada Belanda. Para penjuang itu mengumandangkan kepada dunia luar melalui perangkat Radio Rimba Raya dari hutan-hutan belantara di Kabupaten Aceh Tengah. Sinyal yang dipancarkan Radio Rimba Raya itu dapat dimonitor hingga ke Malaysia, Singapura, Thailand hingga ke India. Belanda yang sudah mengetahui adanya perangkat radio di tangan para pejuang RI itu mencoba melacak kebaradaan perangkat siar tersebut di seluruh hutan Aceh.

Guna menyelamatkan perangkat radio tersebut, kata Ikmal Gopi, pejuang-pejuang Aceh memindahkan perangkat radio yang beratnya lebih satu ton itu dari hutan ke hutan, mereka memindahkan dengan cara memikul bersama-sama dalam hutan kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Ikmal Gopi sangat kecewa dengan sikap Pemkab Aceh Tengah yang kurang merespon rencana pemutaran film dokumenter Radio Rimba Raya ke sekolah-sekolah di dataran tinggi. Bukan hanya itu, Bupati dan Muspida Aceh Tengah yang diundang pada pemutaran film Radio Rimba Raya pada tiga lokasi di Takengon, juga tidak hadir.(min)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar