Rabu, 11 Juli 2012

“Radio Rimba Raya” Raih Emas di FLS2N di Mataram

|
“Republik Indonesia masih ada, pemimpin republik masih ada, tentara republik masih ada, pemerintah republik masih ada, wilayah republic masih ada dan disini adalah Aceh”  itulah dialog penutup pertunjukan naskah “Benteng Terakhir” yang diucapkan oleh Javier Arrazi yang berdiri gagah dengan sehelai bendera Merah Putih berkibar ditangannya, dengan lantang dialog itu diucapkan dari atas menara yang terbuat dari himpunan bambu yang kokoh yang disimbolisasikan sebagai Menara Pemancar Radio Rimba Raya.” Benteng Terakhir bercerita tentang kiprah Radio Rimba Raya dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Naskah ini berhasil menggugah Dewan Juri di babak final dan membuat Tim Drama SMA Modal Bangsa yang terdiri dari Javier Arrazi, Saidul Azqa, Teuku Muhammad Nafis Barizky, Teuku Erchamsyah, Rahmat Mulya dan Ashhabul Kahfi Rangkuti membawa pulang medali emas untuk cabang Festival Drama Singkat (Fragamen) pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 17-23 Juni  2012 yang digelar di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya di babak penyisihan, mereka harus bersaing dengan 32 provinsi di Indonesia. Walau mereka hanya menggunakan artistik yang minimalis, tapi menghasilkan performa yang maksimal dan dramatis. Naskah “Jeritan Perang” yang bercerita tentang jeritan rakyat Aceh yang menginginkan negeri yang damai tanpa ada pertumpahan darah, tampil sangat memukau dan berhasil meyakinkan Dewan Juri sekaligus menjadi tiket untuk masuk ke babak final bersaing dengan 9 provinsi lainnya di Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng. Mereka berasal dari Gorontalo, Banten, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta dan Kalimantan Barat.
Naskah Benteng Terakhir dan Jeritan Perang ditulis dan disutradarai oleh Beni Arona, SE yang merupakan pelatih Teater di SMA Modal Bangsa. Keberhasilan Tim Drama SMA Modal Bangsa yang telah mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional tidak terlepas dari dukungan seluruh komponen sekolah dan usaha keras tim teater dan keberhasilan ini menjadi suatu pelajaran yang penting dan tugas yeng berat ke depannya untuk terus mempertahankan prestasi dan mengharumkan nama daerah Aceh.(Sumber: T. Erchamsyah/SP/red.04)