Takengon, (Analisa). Sejumlah seniman dan grup band dipastikan akan berpartisipasi memeriahkan kegiatan pentas seni budaya "Inilah Gayo 2" yang digelar di Lapangan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar Takengon, Sabtu dan Minggu (10-11/9).
Acara diisi dengan pemutaran film dokumenter sejarah perjuangan Radio Rimba Raya (RRR) karya sutradara Ikmal Gopi. Film ini berhasil meraih nominasi diajang Festival Film Indonesia (FFI) 2010. Kemudian acara akan diisi dengan sejumlah grup band yang akan membawakan lagu-lagu heroisme pejuang asal dataran tinggi Gayo. Dalam kesempatan tersebut juga akan tampil sejumlah seniman/penyair yang akan membawakan puisi.Selanjutnya pameran sejumlah foto karya fotografer dataran tinggi Gayo yang tergabung dalam wadah Gayo Fotografer Club. Materi foto-foto tersebut umumnya adalah foto seputar kegiatan penelitian manusia prasejarah di Loyang Mendale dan Ujung Karang, Kecamatan Kebayakan yang ditemukan oleh Balai Arkeologi Medan Sumatera Utara beberapa waktu lalu, kata Khalisudin, salah satu penggagas ‘Inilah Gayo 2’ kepada Analisa, Minggu (11/9).
Sementara untuk pementasan seni, ujar Khalis, dipastikan akan tampil LK Ara, Fikar W Eda, Salman Yoga Ipap Suprapto, Devis Fikar dan lainnya yang akan membacakan puisi-puisinya. Untuk tari dan musik akan tampil sanggar Oloh Guel, grup band SMAN 4 Takengon, Zommbeetnica, Tonara pimpinan Ecek, Sara Ala pimpinan Uan Daudy, Serrend Band, Manohara, Sange. Juga grup musik Win Adek, Darwin dan kawan-kawan serta penampilan lifesing dari vokalis-vokalis muda ternama dari dataran tinggi Gayo.
Dikatakan, juga akan tampil pemain biola cilik Siti Zeta Renggali dan aksi teatrikal Anto Kieting. Yang paling menarik adalah pertunjukan musik "Ketibung" yang akan dimainkan oleh dua pria separoh baya dari Kayu Kul Pegasing, Nurdin M Berani dan Rahmatsyah. Keduanya akan Berketibung di Weh Pesangan. Selain penampilan solo, keduanya akan didukung dengan kolaborasi dari sejumlah seniman dan warga dengan "Kertuk Perau" dan "Mengerlok" nelayan Danau Lut Tawar.
Pertamakali Dipertontonkan
Seni "Berketibung" di Weh Peusangan itu merupakan pertamakalinya dipertontonkan diajang resmi dalam sejarah Gayo dan kemungkinan akan menjadi cikal bakal festival Ketibung di Tanah Gayo di masa yang akan datang, imbuhnya.
Pantauan Analisa, Sabtu pagi hingga menjelang siang tampak kesibukan di lapangan YPI Totor Bale Hakim Bale Bujang Takengon mempersiapkan acara ‘Inilah Gayo 2’. Sejumlah teratak dan panggung didirikan, panitia berharap tidak terjadi hujan agar pelaksanaan rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar.
Panitia telah mengundang sejumlah pejabat dan tokoh dataran tinggi Gayo. Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah dikhabarkan akan hadir juga para calon bupati kedua kabupaten tersebut. Ajang ini disebut-sebut juga sebagai wadah silaturahmi dan halal bihalal bagi para pengunjung.
Menurut Khalis, sejumlah instansi dan lembaga ikut mendukung acara yang bersifat partisipatif tersebut. Seluruh media cetak, online dan elektronik di Aceh Tengah tampak terpampang di baliho berukuran 5x4 meter persegi.
Kegiatan juga didukung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi), Gayo Diving Club (GDC), Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Central Aceh Bicycle Club (CABC), Aceh Fotografer Net (AFN), termasuk Erwin Digital Studio (EDS).(jd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar