Jumat, 13 Februari 2009

Mengapa Saya Membuat Film Dokumenter ??..

Pembuatan Film Dokumenter sejarah Radio Rimba Raya di Aceh dikerjakan secara Independent, ide pembuatan Film ini sudah ada sejak tahun 2002 tetapi baru terlaksana awal tahun 2006, dengan melakukan riset dan pencarian data. Shooting perdana dilaksanakan selasa 21 Agustus 2007, tujuan saya membuat Film ini untuk menambah khazanah sejarah dalam bentuk visual kepada semua generasi, Radio Rimba Raya sebelumnya adalah Radio Tentara Divisi X, usai perang kemerdekaan oleh Kolonel Husin Yusup radio tersebut diberi nama Radio Rimba Raya, sehingga, sampai saat ini nama Rimba Raya sudah menjadi nama sebuah kampung, sebelumnya, daerah tersebut bernama Tanoh Ilang ( Tanah Merah ) tempat Radio Divisi X siaran. Kini Radio tersebut sudah terlupakan oleh generasi kita. Alat komunikasi Radio Rimba Raya ( RRR ) merupakan salah satu Radio yang memiliki andil besar dan sangat penting dalam perang kemerdekaan hingga tercapainya kesepakatan Konferensi Meja Bundar ( KMB ) di Den Haag.
Radio Rimba Raya yang berada dalam hutan belantara Aceh, tepatnya di Takengon, Aceh tengah, saat perang kemerdekaan memiliki hubungan komunikasi dengan Radio markas tentara Republik di hutan Surakarta yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman dengan Wakil Ksap II TB. Simatupang juga dengan Radio AH. Nasution yang saat itu menjadi Panglima Jawa dan meneruskan pesan-pesan diplomatik Pemerintah Darurat Republik Indonesia ( PDRI ) PM. Mr. Syafruddin Prawiranegara di suliki yang mobile di Sumatra barat kepada DR. Soedarsono di New Delhi, A.A. Maramis dan L.N. Palar di PBB.
Radio Rimba Raya setiap harinya menyiarkan informasi tentang keadaan yang sedang terjadi di Indonesia khususnya Yogyakarta dan sekitarnya, dan juga berita-berita perjuangan dengan tujuan membangkitkan semangat untuk terus melawan pendudukan penjajah, kedalam maupun ke luar negeri yang diterima langsung oleh All India Radio.
Perang urat syaraf lewat udara oleh Radio Rimba Raya terus mengudara melawan Radio Belanda di Medan, Radio Batavia, dan Radio Hilversium di Holland yang disiarkan setiap hari untuk membantah berita-berita bohong atau propaganda Belanda yang mengatakan bahwa
" Indonesia sudah tidak ada lagi "
Radio Rimba Raya juga menyiarkan lagu-lagu perjuangan untuk membakar semangat rakyat untuk terus melawan penjajahan Belanda antara lain Hikayat Perang sabil. Saya berharap dengan dibuatnya Film Dokumenter ini, paling tidak sudah mengurangi beban sejarah agar regenerasi kita mengenal lebih dekat dengan sejarahnya. Sejarah merupakan ruang pengadilan yang jujur, jika tidak! kita akan diadili oleh sejarah itu sendiri. " JANGAN LUPAKAN SEJARAH "

Penulis/Sutradara Film Dokumenter Radio Rimba Raya
IKMAL GOPI

4 komentar:

  1. Sip!
    Mantap nih ada Film tentang Radio Rimba Raya.
    Bakal diputar di bioskop ga?

    Eh, ke pane berbasa Gayo bang e ge?

    Bohmi ta, salam deih ari aku,
    Rusda.

    Note : Bang Ikmal Gopi, lang langen ike merah aktris, nong deih kin pemeran utama e. Tosen film tentang Gayo mien boh bang..... ^_^

    BalasHapus
  2. To Rusda : Insya Allah kita akan usahakan untuk diputar di bioskop, bahasa gayo pane, kita selalu terbuka untuk membuat film di gayo, tetapi ini semua, kita serahkan kepada Pemerintah dan dukungan masyarakatnya

    BalasHapus
  3. jangan serahkan nasib film pada pemerintah!
    sama menyerahkan pada tukang jagal...

    apa yang bisa mereka lakukan ketika eros djarot
    harus bungkus kamera dari solo ketika film
    "LASTRI" distop kelompok ilegal-non gov?

    kita harus buat sindikat film acheh untuk mencari uang dan produksi sendiri. dengan begitu film acheh akan sampai ke seluruh dunia tanpa perlu menanti disahkan anggaran oleh DPR

    selamat bung ikmal. masa depan sejarah ada
    di pita seloluid 16 mm anda.

    BalasHapus
  4. Untuk Fozan : Terima kasih fozan, atas masukkannya.
    Kami tidak memakai kamera film 16 mm.
    Dalam pembuatan Film Dokumenter ini kami sudah menggunakan 3 kamera Video, antara lain, kamera Sony HDR-HC7 HDV1080i, Sony PDX 150 dan Panasonic. Kamera yang kita dapatkan semua ini atas bantuan dari teman-teman (tidak di sewa)

    BalasHapus